Seorang pengembara
(penempuh rimba atau pendaki gunung) mungkin saja mengalami atau melakukan survival.
Orang yang belum berpengalaman sampai seorang ahli pun bisa saja tersesat dan
mengalami kesulitan di perjalanan. Tentunya saat menghadapi kesulitan ini
diperlukan sikap tanggap dan cermat. Tidak bisa hanya asal-asalan saja yang
dapat menimbulkan kerugian bagi diri sendiri saat melakukan kegiatan survival.Biasanya
kesulitan itu ditimbulkan oleh kesalahan-kesalahan sebagai berikut.
11. Hanya membawa pakaian tipis, padahal
keadaan cuaca pegunungan sebenarnya sangat cepat berubah. Angin dan hujan bisa
saja menjebak dalam perjalanan. Akibat tanpa persiapan ini yaitu bahaya
kedinginan.
22. Tidak membawa peta dan kompas.
Apabila tersesat sulit mengatasinya. Ada baiknya setiap pendaki atau penempuh
rimba hendaknya jangan melupakan peta dan kompas.
33. Memperkirakan jarak terlalu pendek
atau terlalu menganggap medan perjalanan terlalu mudah. Karena terlalu
menganggap mudah, persiapan yang dilakukan menjadi kurang. Selain itu, biasanya
timbul kesombongan yang mengakibatkan tindakan kurang hati-hati. Ini sangat
membahayakan.
44. Pergi sendiri ke suatu tempat tanpa
izin atau memberi tahu kepada orang lain (orang tua, teman, atau siapa yang
dianggap perlu). Hal ini berguna untuk megecek sekembalinya dari perjalanan.
Jadi, apabila terlambat dari waktu yang telah di tentukan akan mudah untuk
mengontrolnya.
55. Tidak memerhatikan tanda bahaya yang
diberikan oleh alam, misalnya mendung dan kabut. Tanda alam ini akan membantu
sebagai perhitungan untuk menempuh perjalanan yang di rencanakan.
66. Kurangnya perencanaan. Akibat
kurangnya perencanaan dapat menimbulkan kesulitan yang dirasakan benar-benar
menyiksa. Jadi, segala sesuatunya harus di persiapkan.
77. Terlalu banyak membawa alat-alat
yang tidak perlu, sehingga akhirnya malah merepotkan diri sendiri dalam
perjalanan. Hal ini malah terkadang mengganggu di perjalanan. Misalnya, dalam
mendaki gunung di musim hujan, seharusnya membawa jas hujan, makanan, dan
pakaian cadangan. Namun, untuk mengusir rasa capai dalam perjalanan, malah
ransel yang dibawa itu digantungi oleh gitar dan tam-tam. Jadi, bisa di
bayangkan bila dalam perjalan hujan turun.
Masih banyak sebab
lainnya yang mengakibatkan seseorang melakukan tindakan survival. Sebelum
melakukan tindakan survival, seorang survival harus menyadari
kondisi yang sedang di alaminya, seperti dimana survivor berada.
Dengan demikian, tindakan yang di ambil survivor adalah
berdasarkan kebutuhannya bukan tindakan yang tidak berguna yang malah akan
membuat kondisi survival lebih terancam. Dengan contoh-contoh
yang diberikan disini, paling tidak kamu akan mempersiapkan segala sesuatunya
sejak dini.
Dalam keadaan sulit, misalnya tersesat, survivor harus
bersikap tenang, istirahat yang cukup dan memperhatikan kondisi tubuh.
Ada pedoman yang dapat di ingat yaitu STOP kependekan dari :
S = Stop/Seating, berhenti dan duduklah beristirahat, jangan panik.
T = Thingking, digunakan akal dan selalu sadar akan keadaan yang sedang dihadapi.
O = Observe, amati keadaan di sekitar, tentukan arah, mendapatkan alat-alat
yang ada dan hindari hal-hal yang tidak perlu.
P = Planning, buat rencana dan pikirkan konsekuensinya bila sudah memutuskan
apa yang akan dilakukan.
Kesulitan yang dihadapi
oleh seorang survivor tentunya akan lebih banyak dan berat
daripada berkelompok. Kelompok sangat berperan untuk dapat saling membantu dan
menyelesaikan setiap kesulitan, yaitu dengan adanya pembagian tugas dan rasa
toleransi yang tinggi.
Demikianlah tindakan yang harus di perhatikan survivor apabila
tersesat. Segala tindakan seperti yang di sarankan diatas paling tidak akan
membantu kamu keluar dari bahaya tersebut.
ADS HERE !!!